top of page
Writer's pictureGA

Pelat Besi JPO Dicuri, Kenneth DPRD DKI: Dinas Bina Marga Kurang Pengawasan

Updated: Sep 18, 2023



Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menyoroti aksi pencurian pelat besi lantai Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jakarta. Ia menilai aksi pencurian tersebut sangat merugikan masyarakat sebagai pengguna fasilitas umum.


"Aksi pencurian pelat besi lantai JPO di Jakbar sudah sangat merugikan dan meresahkan masyarakat, karena mereka JPO ini adalah salah satu fasilitas umum yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat umum untuk menunjang aktivitasnya," ujar pria yang akrab dipanggil Bank Kent tersebut dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).

Diketahui, kurang dari sepekan ini sudah tiga kali terjadi pencurian yang mengakibatkan lantai JPO sempat bolong dan tidak dapat digunakan masyarakat. Tercatat sudah ada dua JPO yang pelat besinya dicuri, yakni JPO Sahabat di Daan Mogot, Cengkareng dan JPO Warung Gantung Semanan, Kalideres.


Bang Kent meminta kepada Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta agar bisa melakukan pengawasan yang ketat terhadap JPO di Jakarta, terutama di daerah-daerah rawan kriminalitas.


"Saya menilai bahwa Dinas Bina Marga ini kurang dalam melakukan pengawasan. Dalam pembangunan JPO ini juga jangan karena sekonyong-konyong orang minta, terus dibangun. Harus ada kajian pemetaan wilayah rawan kriminalitas. Kalau wilayahnya tidak memungkinkan lebih baik jangan dibangun, karena dikhawatirkan dampaknya akan terulang kejadian kejadian seperti ini," terang pria asal Fraksi PDI-Perjuangan itu.

Dalam pembangunan JPO baru, lanjut Kent, Dinas Bina Marga DKI harus berkoordinasi dengan masyarakat sekitar terkait mapping wilayah rawan dan tidak rawan kriminalitas. Kemudian ia mengatakan perlu ada usaha untuk membuat satu komitmen dengan masyarakat sekitar terkait keamanan JPO tersebut.


"Jangan seperti buah simalakama, satu sisi kita semangat melayani masyarakat dalam pembangunan JPO tersebut, tetapi sisi yang lain tidak ada jaminan terkait keamanan dalam menjaga JPO tersebut dan berakibat hilangnya uang negara dalam hal ini," tegas Ketua IKAL PPRA LXII Lemhanas RI itu.


Lebih lanjut ia menyampaikan agar Dinas Bina Marga DKI memperkuat perencanaan terkait pekerjaan pemasangan JPO, salah satunya dengan disiapkannya bahan-bahan berkualitas.


"Dari seksi perencanaan harus benar-benar matang, mulai dari memastikan bahan yang kuat dan layak. Pada intinya setelah saya perhatikan pada saat pengerjaan JPO ini di mulai, vendor yang mengerjakan hanya berpatokan kepada bahan yang disiapkan oleh seksi perencanaan Dinas Bina Marga. Jadi kalau JPO ini sampai bisa kecurian, yang harus di evaluasi adalah dari seksi perencanaan. Harus segera ada perubahan dari sisi perencanaan," tukasnya.


"Kerja itu harus ada standarnya, kalau tidak akan begini-begini terus. Karena penentuan lokasi pemasangan JPO dan segala persiapan bahan material untuk pembuatan JPO itu semuanya adalah arahan dari seksi perencanaan. Kasus pencurian ini harus dijadikan pembelajaran, harus ada pengawasan extra dan harus ada evaluasi, karena pencurian ini sudah berulang kali terjadi, jangan terkesan ada pembiaran" imbuh Kent.


Lalu untuk wilayah yang tinggi angka kriminalitasnya, Kent meminta kepada Dinas Bina Marga DKI untuk memasang penerangan tambahan dan menggunakan bahan-bahan material yang kuat dan paten agar tidak terjadi kembali pencurian di JPO.


"Khusus untuk daerah daerah yang tergolong rawan pencurian harus dipasang lampu jalan tambahan. Dan untuk pembangunan JPO, dari segi spek atau bahan material harus benar-benar diperhatikan, harus memakai bahan yang kuat dan paten. Intinya harus ada upaya antisipasi maksimal terkait peristiwa pencurian plat ini," tutur Kent.


Kent menyampaikan bahwa dirinya heran dengan perbaikan di JPO Warung Gantung Semanan yang hanya diganti dengan besi plat kuning. Menurutnya, hal itu sangat berbahaya bagi penggunanya.


"Saya sempat mengecek JPO di Warung Gantung Semanan itu bahwa saya melihat hanya diganti dengan plat yang pemasangannya ala kadarnya. Itu kan bisa berbahaya bagi warga yang melintas, warga yang melintas bisa terjatuh itu, jadi daripada muncul masalah baru. Jadi harus cepat dibenahi dan diperbaiki," tegas Kent.


Terakhir, Kent meminta kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk serius dalam membangun JPO bagi masyarakat. Pasalnya pembangunan tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


"Saya minta Dinas Bina Marga harus serius membuat suatu perencanaan pembangunan JPO, karena kegiatan tersebut murni menggunakan anggaran APBD. Jangan terkesan buat kegiatan perencanaan seenak enaknya sendiri, harus diingat kalau masih menggunakan APBD kita harus ada pertanggungjawabannya kepada masyarakat," pungkasnya.


Diketahui pencurian plat lantai besi JPO kembali terjadi di wilayah Jakarta Barat. Kali ini, plat besi itu hilang begitu saja di JPO Warung Gantung, Semanan, Kalideres. Alhasil setidaknya sudah empat kali terjadi pencurian plat lantai JPO oleh orang tak dikenal, di mana sebelumnya sudah tiga kali terjadi di JPO Sahabat, Cengkareng.


Dalam keterangan foto yang diperoleh, terlihat dua lembar plat besi tampak bolong di JPO tersebut. Hingga kini, lubang masih menganga di lokasi dan petugas telah memasang garis pengaman.


Comments


bottom of page