Penetapan HET eceran beras tersebut bak peresmian. Sebab, sejak akhir 2023, harga beras di pasaran sebenarnya sudah naik.
“Per 1 Juni hanya deklarasi atau peresmiannya. Angka kenaikan harga beras yang diresmikan cukup tinggi,”
Untuk beras medium, sambung politisi PDI Perjuangan itu, naik dari Rp10.900 menjadi Rp12,500 per liter. Artinya alami kenaikan 12,4 persen.
Harga itu jauh lebih tinggi dari kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) 2024 yang hanya sekitar 5 persen.
Sedangkan untuk beras premium, naik dari Rp13.900 menjadi Rp14.900. “Memang, naiknya tak setinggi harga beras medium. Namun hal ini akan tetap memberi tekanan besar,
“Sebab, sebelum peresmian kenaikan itu saja, harga beras premium di pasaran sudah di atas Rp 15.500. Kita khawatir, jangan-jangan setelah peresmian harga eceran beras ini kembali merangkak, yang kemungkinan di kemudian hari akan diresmikan kembali kenaikannya,”
Dia mengakui,, peresmian kenaikan harga beras tersebut bisa menguntungkan bagi petani. Sehingga petani punya patokan untuk menjual gabah hasil panen.
Dengan harga yang bagus, logikanya petani juga akan mendapatkan penghasilan yang bagus.
“Sayangnya, kenyataan di lapangan banyak yang tidak sesuai dengan logika tadi,”
Meski harga beras tinggi, kenaikan harga gabah petani tak signifikan. Apalagi jika adan isu impor beras, harga gabah di bawah langsung anjlok.
“Artinya, hikmah kenaikan harga beras kadang tak sampai ke petani kecil,”
Artikel ini telah tayang di dprd-dkijakartaprov.go.id dengan judul "Dekralasi HET Eceran Beras, Politisi di Kebon Sirih Angkat Bicara"https://dprd-dkijakartaprov.go.id/dekralasi-het-eceran-beras-politisi-di-kebon-sirih-angkat-bicara/
Comments