Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur kembali menyemprot menggunakan air sejumlah jalan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Rani Mauliani menilai hal itu tidak efektif.
"Kalau (penyemprotan air ke jalan) dibilang efektif (atasi polusi ) sih mungkin tidak juga ya," ujar Rani kepada wartawan, Minggu (3/9/2023).
Namun, Rani menyebut dengan penyemprotan air ke jalan, setidaknya ada sesuatu yang bisa dilakukan meski peluang mengatasi polusi sangat kecil. "Setidaknya setelah disiram efek udara sekitarnya tidak terlalu panas dan mengurangi debu," terang Rani.
Menurut Rani, hal yang lebih penting untuk dilakukan adalah rekayasa hujan buatan. "Rekayasa membuat hujan buatan, dengan cara tabur garam seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, turut berkomentar. Ia mengatakan banyak data yang menyebut penyemprotan jalan dengan air tidak berdampak mengatasi polusi.
"Saya kira sudah banyak pendapat dan data yang disampaikan mengenai manfaat penyemprotan jalan yang tidak berdampak pada polusi ini. Saya tidak melihat ada kebijakan/solusi jangka pendek yang berdampak signifikan saat ini dan jangka panjang," kata Gilbert.
"Tidak ada yang menyentuh penyebab, semua ini sebenarnya butuh pendekatan ilmiah, ilmu pengetahuan, tetapi yang diambil seperti kebijakan tak terukur," lanjutnya.
Sebelumnya, Damkar kembali menyemprot air ke jalanan. Penyemprotan ini dilakukan di kawasan Jakarta Timur.
Artikel ini telah naik tayang di detiknews, dengan judul "Damkar Jaktim Semprot Air ke Jalan Atasi Polusi, DPRD DKI Bilang Tak Efektif" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6911735/damkar-jaktim-semprot-air-ke-jalan-atasi-polusi-dprd-dki-bilang-tak-efektif.
Comments